okeeee guys.. Mari kita kupas tentang AcEPT,..
do you know AcEPT?
yeah that is a test held by Gadjah Mada University, as a requirement to be it's student, or being graduated.
haha pengantarnya pke bahasa inggris. gapapa lah yaaa
okeee sebelum anda membaca lebih lanjut, lemme give you an information.
saya sudah ikut TOEFL beberapa kali. mulai dari TOEFL yang diselenggarakan oleh lembaga kecil, oleh lembaga Universitas seperti jurusan tertentu, atau oleh Pusat Pelatihan Bahasa, hingga yang berskala nasional seperti oleh LIA.
Sementara untuk AcEPT, saya sudah ikuti 3x. for info, AcEPT has just held 4 times test untill i write this page. okee.. sudah cukup lah yaa kapasitas saya menulis disini
owh okay, ini 3 sertifikat yg saya maksud...
skalian buat yang pengen tau bentuknya kek apa, se-ekslusif apa... i tell you : cuma selembar kertas kok. ukurannya sepertiga dari kertas A4. (kecil banget yah... biar murah gituloh
Now lets go to the point below....
TOEFL (Test of English as a Foreign Language) adalah test yang ditujukan terhadap orang-orang yang tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa sehari-harinya. yup, English as a foreing language. seperti saya, dan mungkin anda. bahasa sehari-hari adalah bahasa Indonesia.
Toefl terdiri dari 3 jenis soal :
- Listening (mendengarkan conversation dan soal dari speaker) 50 soal
- Structure (grammar, tenses dsb) 40 soal
- Reading (membaca paragraf dengan topik tertentu, dan menjawab pertanyaan seputar itu) 50 soal
* additional test : Speaking (sebagai test tambahan oleh beberapa lembaga)
Nilai terendah TOEFL adalah 310, dan maksimum adalah 677. Biasanya, nilai sebagai syarat masuk ke S1 adalah 400, untuk S2 adalah 450 dan S3 minimal 500. Sebuah standar yang cukup pantas.
lalu bagaimana dengan AcEPT?
AcEPT memiliki Buaaanyaaak banget perbedaan dengan TOEFL. (haha saking banyaknya ya jadi buanyaaakkk :D )
apa aj tuh? lets compare.
1. Listening 20 soal
2. Vocabulary 30 soal
3. Grammar & Structure 40 soal
4. Reading 40 soal
5. Composing Skills 40 soal
saya yakin banyak neh yang bertanya, ...
kok aneh? ada 5 tipe...!?!
wah UGM ngawur neh apa-apaan bisa jadi 5 tipe gitu
loh ini TOEFL ato apa sih, egois nih UGM...
Yup bgitulah karena ini test yang dikelola murni oleh UGM, itulah standarnya, toh soalnya cukup bersahabat. disini muncul sebuah ungkapan unik, bahwa AcEPT mengerti bahwa orang Indonesia kurang bagus dalam Listening, jadi soalnya dikurangi jadi 20 soal saja. Yup cukup membantu, tapi apakah hal ini bukannya menimbulkan pro-kontra, belum lagi 2 jenis baru yang diterapkan. Tapi apapun itu, kita sebagai peserta mau ga mau harus mengetahui inilah tipe nya.
ribet? YUP...
yaaa UGM has created its problem itself :D
Sebagai syarat masuk S2, score AcEPT haruslah 210 (konversi ke 450), dan untuk S3 haruslah 250 (konversi ke 500).
banyak sekali isu dan ketidakpuasan mahasiswa terhadap AcEPT. mulai dari biaya yang mesti dibayar untuk ikut test ini, waktu keluarnya hasil, hingga bentuk soal yang "aneh". saya tidak mau membahas ini terlalu dalam, karena di negara kita ini salah ucap bisa didenda. (padahal "katanya" tuh kebebasan berbicara dan berpendapat) - kata siapa coy? HAHAHH... setidaknya kata gw lahh
Semua... ketidakpuasan itu intinya satu : Komersialisasi UGM. ngga cuma AcEPT yang jadi sasaran, pemberlakuan KIK (Kartu Identitas Kendaraan). Ga punya? bayar seribu rupiah masuk ke kampus UGM. lantas mahasiswa bertanya "Kok saya masuk kampus sendiri mesti bayar?" pertanyaan seorang mahasiswa yang MALAS bikin KIK, tapi cukup menyentuh hati nurani. masuk kampus dewe kok mbayar, kampus opo iki? haha lol...
Salah satu hal yang bikin saya "KECEWA" dengan AcEPT selain yang saya sebutkan diatas, adalah... soal nya yang SELALU SAMA! sudah 3 (tiga) kali ikut test, soalnya SAMA SEMUA. panitia malas? pasti. lebih parahnya, ada 2 soal yang dikoreksi (kesalahan penulisan). nah kesalahan tersebut terulang di 3x test. what a lazy commitee :D smoga bisa berbenah di test selanjutnya... hope so
dan ini dia!!! isu terbaru.
"mas.. ada anak UGM yang dapet bocoran soal ya? kok pas listening baru dimulai, dia udah bulet2in tuh lembar jawaban ga pake baca soal?"
percaya? kalo saya sih : yes i trust this.
coba ketik di google, keyword : AcEPT. liat result di halaman awal. kok bisa, resultnya tidak menampilkan AcEPT versi UGM yang official? < Tanya kenapa.
dan lagi...
kenapa kok waktu keluar hasil 2 minggu setelah test?
itu kertas jawaban dimasukin ke mesin, beberapa menit keluar kok hasilnya.
ini 2 minggu? kek manggang roti, "TING..!!" baru bunyi 2 minggu kmudian
(HA HA HA...)
itulah trik bisnis.. yang ragu2 hasilnya ga lolos, terpaksa daftar lagi buat jaga-jaga.
Satu kesimpulan,..
agree or not? its your choice
just a share... for you all...
kalo ada yang mau didiskusikan, contact my YM! : hattamusthafa@yahoo.com
goodluck everybody !!!
do you know AcEPT?
yeah that is a test held by Gadjah Mada University, as a requirement to be it's student, or being graduated.
haha pengantarnya pke bahasa inggris. gapapa lah yaaa
okeee sebelum anda membaca lebih lanjut, lemme give you an information.
saya sudah ikut TOEFL beberapa kali. mulai dari TOEFL yang diselenggarakan oleh lembaga kecil, oleh lembaga Universitas seperti jurusan tertentu, atau oleh Pusat Pelatihan Bahasa, hingga yang berskala nasional seperti oleh LIA.
Sementara untuk AcEPT, saya sudah ikuti 3x. for info, AcEPT has just held 4 times test untill i write this page. okee.. sudah cukup lah yaa kapasitas saya menulis disini
owh okay, ini 3 sertifikat yg saya maksud...
skalian buat yang pengen tau bentuknya kek apa, se-ekslusif apa... i tell you : cuma selembar kertas kok. ukurannya sepertiga dari kertas A4. (kecil banget yah... biar murah gituloh
Now lets go to the point below....
well...
What are the differences between AcEPT and TOEFL?
TOEFL (Test of English as a Foreign Language) adalah test yang ditujukan terhadap orang-orang yang tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa sehari-harinya. yup, English as a foreing language. seperti saya, dan mungkin anda. bahasa sehari-hari adalah bahasa Indonesia.
Toefl terdiri dari 3 jenis soal :
- Listening (mendengarkan conversation dan soal dari speaker) 50 soal
- Structure (grammar, tenses dsb) 40 soal
- Reading (membaca paragraf dengan topik tertentu, dan menjawab pertanyaan seputar itu) 50 soal
* additional test : Speaking (sebagai test tambahan oleh beberapa lembaga)
Nilai terendah TOEFL adalah 310, dan maksimum adalah 677. Biasanya, nilai sebagai syarat masuk ke S1 adalah 400, untuk S2 adalah 450 dan S3 minimal 500. Sebuah standar yang cukup pantas.
lalu bagaimana dengan AcEPT?
AcEPT memiliki Buaaanyaaak banget perbedaan dengan TOEFL. (haha saking banyaknya ya jadi buanyaaakkk :D )
apa aj tuh? lets compare.
# Tipe soal
sudah dijelaskan diatas, TOEFL memiliki 3 tipe : Listening, Structure & Reading. sementara AcEPT? ada 5 (lima) tipe soal. yaitu :1. Listening 20 soal
2. Vocabulary 30 soal
3. Grammar & Structure 40 soal
4. Reading 40 soal
5. Composing Skills 40 soal
saya yakin banyak neh yang bertanya, ...
kok aneh? ada 5 tipe...!?!
wah UGM ngawur neh apa-apaan bisa jadi 5 tipe gitu
loh ini TOEFL ato apa sih, egois nih UGM...
Yup bgitulah karena ini test yang dikelola murni oleh UGM, itulah standarnya, toh soalnya cukup bersahabat. disini muncul sebuah ungkapan unik, bahwa AcEPT mengerti bahwa orang Indonesia kurang bagus dalam Listening, jadi soalnya dikurangi jadi 20 soal saja. Yup cukup membantu, tapi apakah hal ini bukannya menimbulkan pro-kontra, belum lagi 2 jenis baru yang diterapkan. Tapi apapun itu, kita sebagai peserta mau ga mau harus mengetahui inilah tipe nya.
# Score
TOEFL memiliki range score 310 - 677. sementara AcEPT memiliki range 61 - 426. setelah itu baru dikonversi ke nilai standar TOEFL.ribet? YUP...
yaaa UGM has created its problem itself :D
Sebagai syarat masuk S2, score AcEPT haruslah 210 (konversi ke 450), dan untuk S3 haruslah 250 (konversi ke 500).
# Jumlah Soal
untuk TOEFL soalnya 140 butir, sementara AcEPT 170 butir. dan tentu saja.... hal ini berdampak pada perbedaan rentang waktu test.>> Issues around AcEPT <<
banyak sekali isu dan ketidakpuasan mahasiswa terhadap AcEPT. mulai dari biaya yang mesti dibayar untuk ikut test ini, waktu keluarnya hasil, hingga bentuk soal yang "aneh". saya tidak mau membahas ini terlalu dalam, karena di negara kita ini salah ucap bisa didenda. (padahal "katanya" tuh kebebasan berbicara dan berpendapat) - kata siapa coy? HAHAHH... setidaknya kata gw lahh
Semua... ketidakpuasan itu intinya satu : Komersialisasi UGM. ngga cuma AcEPT yang jadi sasaran, pemberlakuan KIK (Kartu Identitas Kendaraan). Ga punya? bayar seribu rupiah masuk ke kampus UGM. lantas mahasiswa bertanya "Kok saya masuk kampus sendiri mesti bayar?" pertanyaan seorang mahasiswa yang MALAS bikin KIK, tapi cukup menyentuh hati nurani. masuk kampus dewe kok mbayar, kampus opo iki? haha lol...
Salah satu hal yang bikin saya "KECEWA" dengan AcEPT selain yang saya sebutkan diatas, adalah... soal nya yang SELALU SAMA! sudah 3 (tiga) kali ikut test, soalnya SAMA SEMUA. panitia malas? pasti. lebih parahnya, ada 2 soal yang dikoreksi (kesalahan penulisan). nah kesalahan tersebut terulang di 3x test. what a lazy commitee :D smoga bisa berbenah di test selanjutnya... hope so
dan ini dia!!! isu terbaru.
"mas.. ada anak UGM yang dapet bocoran soal ya? kok pas listening baru dimulai, dia udah bulet2in tuh lembar jawaban ga pake baca soal?"
percaya? kalo saya sih : yes i trust this.
coba ketik di google, keyword : AcEPT. liat result di halaman awal. kok bisa, resultnya tidak menampilkan AcEPT versi UGM yang official? < Tanya kenapa.
dan lagi...
kenapa kok waktu keluar hasil 2 minggu setelah test?
itu kertas jawaban dimasukin ke mesin, beberapa menit keluar kok hasilnya.
ini 2 minggu? kek manggang roti, "TING..!!" baru bunyi 2 minggu kmudian
(HA HA HA...)
itulah trik bisnis.. yang ragu2 hasilnya ga lolos, terpaksa daftar lagi buat jaga-jaga.
Satu kesimpulan,..
AcEPT = Business, instead a test
agree or not? its your choice
just a share... for you all...
kalo ada yang mau didiskusikan, contact my YM! : hattamusthafa@yahoo.com
goodluck everybody !!!
thx 4 info n u'r analysis...
ReplyDeletesama2... smoga berguna :)
ReplyDeletewahhhhh bnar2 scary tes itu...qt yg di mks yg rencana mw ngambil s2 disana sgt menyayangkn perubahan ini....but hrus ttap smangat bair bsa lulus di t4 itu...hehehe
ReplyDeletethanks buat infonya :)
ngga scary sbenernya, cumaaaa yg blum terbiasa dengan model 5 tipe soal, biasanya jeblok dulu. kita mesti siapkan waktu panjang untuk lolos disini.. biaya, masa test 2minggu sekali, plus pendaftaran yg mesti 1 minggu sblumnya. itupuuun.. kalo lulus, klo ga ya nunggu 2 minggu lagi. goodluck miz pink :D
ReplyDeleteKalo test TOEFL-like kemarin buat apa ya kakak?
ReplyDeletetoefl-like yang UGM mahasiswa baru ini ya?
ReplyDeleteyup hampir sama, intinya adalah masuk dan keluar dari UGM mesti melewati toefl dulu...
bedanya, itu bukan versi AcEPT yang formal dan berbayar. itu saja :D nanti klo dah mo lulus (wisuda) mesti ada sertifikat AcEPT dulu :)
Mantab bang admin nih. Setidaknya bisa salurkan uneg2 seputar AcEPT.
ReplyDeleteNumpang bang Admin:
http://kursusinggris.wordpress.com/2011/06/04/acept-test-part-iii-grammar-and-structure-sentence-completion/
pengen ikut nimbrung. setelah ngeliat sertifikatnya itu apa ndak aneh ya? ada headernya fakultas ilmu budaya gitu, seolah2 kok tes acept itu milik fakultas itu, bukan milik ugm. kalo gitu, fakultas lain bisa aja kan bikin tes macam gitu asal di aprove sama ugm nya buat kelulusan mahasiawanya...
ReplyDeletedari dulu memang TOEFL resmi UGM dikeluarkan oleh Fakultas Ilmu Budaya.
ReplyDeleteLagipula... ini mutlak dibutuhkan untuk syarat masuk dan kelulusan UGM sendiri. ga ada yg mesti diragukan.
Lulus UGM "hanya" bisa dengan sertifikat AcEPT.
saya pernah ikut tes TOEFL juga di UGM, setau saya di sertifikat TOEFL yang test nya di pusat pelatihan bahasa itu ga ada tulisan fakultas ilmu budaya. hehe.. (maaf cuman urun rembug aja)
ReplyDeleteini AcEPT, startnya april 2011 sebagai Syarat kelulusan di UGM.
ReplyDeleteyang anda ikuti adalah TOEFL di Pusat Pelatihan Bahasa (PPB) UGM. dan pastinya versi LAWAS sebelum april 2011.
hehee... hr ini sy lg search ttg acept, maklum besok untuk pertama kalinya sy tes di auditorium FIB. akhirnya sy nemu di lapak ini... nice info, smg sy langsung lulus deh, soalnya sekali tes 125. ckckck... hehehe
ReplyDeleteohya, salam kenal jg ya...
ini bukan lapak, cuma info dan pengalaman hehe...
ReplyDeletesmoga lulus ya
kalo bisa dibagi dimari pengalamannya juga
pokoke agree semua mas bro.
ReplyDeleteMenurutku sih emang AcEPt tuh the most difficult test.
Orang yg lulus cuman seglintir..
Aneh.
Numpang share mas bro:
http://acept-ugm.blogspot.com
saya mau masuk ugm s2,bahasa inggris pas2 an, range agar bisa lulus apa yah untuk tes acept ini??
ReplyDeleteacept ugm itu ada masa berlakunya gak? toeflnya juga ?
ReplyDeleteSaya baru aja lulus AcEPt, baru 1x coba..soalnya g susah kok..asalkan teman2 ikut pelatihan intensif AcEPT selama seminggu dulu di UGM , g mahal juga bayarnya , disana2 banyak banget dikasih trik... trus bis itu ikut tes AcEPtnya..dech..selamat mencoba..Jangan Takut...^_^
ReplyDeletedimana ni kursus aceptny??? pengen ngikutt...
DeleteBrpa biaya pelatihannya acept nya ?
Deletemiss ika,, yg pelatihan intensif aceptnya itu daftarnya dimana ya?? pengen ikut ne..atau info untk pndaftarannya bisa diliat dmana? thx..
ReplyDeleteSilakan bagi yang ingin ikut2 pelatihan dll...
ReplyDeleteSaya pihak netral disini, memaklumi AcEPT tidak hanya jadi lahan bisnis bagi UGM, tapi juga pihak2 yang pandai memanfaatkannya.
Satu hal yang perlu diingat, tembuslah AcEPT jauh2 hari sebelum anda Wisuda. ikut pelatihan, kursus2 dll, sehingga kejadian seperti teman2 saya yang wisudanya tertunda gara2 belum lolos AcEPT.. tidak terjadi pada anda. Semangat..!!
trims sharingnya... setuju banget, satu lagi mas.. pengumumannya ndak terbuka, seperti lelang tertutup spy ndak ketahuan prosentase kelulusannya... tapi pasti rendah karena tiap minggu bertambah terus pesertanya... minimal tetap... bisnis oh bisnis..
ReplyDeleteBener banget tuh. Sengaja deh kayanya ugm bwt nunda2 mhswnya lulus. Biar dapet duit terooos... Aku dah 2x tes asep. Gtau nih yg terakhir ini lolos gak. Zzzzzzzz cepe dehhh...
ReplyDeletehemmmm i like u write bro... cuma pngn ja kulyah v bgmna bsa y please help me.. brother...!!!
ReplyDeletenumpang lewatt.. mau ngeluarkan uneg2 ni, kmren sya bln juni akhir brusan ikut tes PAPS & ACEPT utk melnjtkn s2 dan sebulan kemudian pengumuman, you know I'm shock, you know what? sya dinyatakan tdk lu2s scra akdemik pdhal PAPS&ACEPT lu2s sementra bbrp tman stu seperjuagn tdk lu2s kedua tes tsb tp dinyatakan lu2s msuk UGM. sya tdk pham sprt apa sistem penilaian yg ad disana tp alhamdulillah gk jd lo2s mgkn ad hikah-y kalee & tdk kluar uang bnyk because now I get Scholarship overseas in eropa & freeeeeeeee.... hehheee.. rupa-y org luar negri lbh appreciate drpd org indo sndri.
ReplyDeleteCongratulations, ya...
Deleteyg perlu saya klarifikasi disini, untuk lolos tes masuk S2, perlu lewati syarat2 administrasi (data2, ijazah S1, transkrip, dan termasuk lolos nilai minimal dari AcEPT) barulah test di masing2 jurusan.
nah anda tidak lolos di tes oleh masing2 jurusan tsb. dimana tes tersebut tentu lebih spesifik berkaitan bidang ilmu S2 yang akan dilamar.
by the way, baguslah, malah lolos beasiswa di eropa. Nice !
Saya ikut tersentak emosi ngebayangin perasaan Mas Bro Anonymous diatas.
ReplyDeleteSemoga Tuhan memberikan jalan terbaik.. hiks..hiks..
Yang belum beres ACEPT nya, berarti masih teman seperjuangan saya. Udah 4x tes AcEPT juga belum lulus. Ada harapan setelah buka web ACEPT ini
http://www.acept-ugm.com/
Gak tahu webnya UGM ato bukan, saya share biar membantu teman-teman.
Sepertinya itu hanya website yang men-direct-kan ke PAPS AcEPT UGM.
Deletemaaf mas mau nanya,,,,!!!!klu standar lulus acept S2 score nya brapa ya????Thanks
ReplyDeleteUGM kira2 bisa terima gak jika mhsnya bersertifikat Toefl IBT sbg syarat kelulusannya? :)
ReplyDeleteSudah jadi rahasia umum saat ini disetiap universitas manapun, apa lagi yang sudah menjadi BHM menjadikan toefl sebagai lahan bisnis universitas tsb, they make money dude!
ReplyDeletehehehehe....semangat yang ujian acept ^^
ReplyDeleteakan indah pada waktunya
anggaplah agar gelar yang didapat tidak di eja seperti indonesia tapi di eja sesuai acept
for example : MPH ( dibaca: em pe ha) yah klo lulus acep jadi
MPH (dibaca : em pi eich) hehehehe
mungkin ^^
Saya ingin membantu teman2 yg blm lulus Acept. Kontak 0813283677393
ReplyDeleteaq udh 2X ikut tp blm lolos :(
ReplyDeleteAlhamdulillah saya 1X test langsung lolos, walau cuma dapat 230. Padahal saya sudah lama g ikut les toefl atau sejenisnya lho. Apalagi terakir ikut toefl like test cuma dapat 450 di bulan feb 2013.
ReplyDeleteMenurut saya, porsi test acept terbesar memang di reading.
Ketiga kategori berikut dapat maksimal jika anda punya skill dan hoby membaca bacaan bahasa inggris.
2. Vocabulary 30 soal
4. Reading 40 soal
5. Composing Skills 40 soal
Sementara untuk listening cuma 20 soal. Speech rate nya juga g terlalu cepat kok.
Untuk structure/grammar usahakan tenses sudah diluar kepala.
Sy dpt score 266.. itu setara TOEFL berapa? Sy pernah baca syarat ke S3 minimal 268, apa benar?
ReplyDelete